Headlines News :

Kenapa Harus Saya?



Selama kita memiliki kualitas maka kita tidak harus takut untuk hidup atau mendapatkan rizky. Soal Rizky adalah soal Allah bukan soal kita yang harus perdebatkan dengan hasil yang kita dapatkan
Teman saya bertanya kepada saya tentang dirinya yang dipilih untuk pergi ke Jogja. Pertanyaan selalu dia tanyakan kepada saya adalah kenapa harus saya. Sambil berjalan dengannya. Dan sambil bercerita tentang apa yang pernah saya alami beberapa tahu ketika diutus untuk mengikuti kegiatan di Jogja. Lalu pertanyaannya hampir sama dengan dia. Kenapa harus saya?. Padahal masih banyak orang yang ada di sini. Yang hebat juga banyak. Saya juga diutus untuk mengikuti kegiatan di Kualalumpur sebagai delegasi dari Indonesia. Dalam benak saya adalah, Kenapa harus saya?.

Politik di Rumah Kopi



Saya sebenarnya salah duduk pada satu tempat. Awalnya saya mengira bahwa ini adalah sebuah rumah kopi. Tapi ternyata rumah kopi ini sangat berbeda dengan rumah kopi yang lainya. Orang-orang selalu menyebutkan bahwa bukan rumah kopi melainkan kampus. Ya, julukkan yang sangat unik bagi saya. Sebuah kampus dimana semua orang sedang berkumpul membicarakan politk. Kalau aku tidak salah namanya KAMPUS B. Kampus A merupakan bagian dari akedemik dan kumpulan para dosen dan Mahasiswa. Saling berdiskusi. Sedangkan kampus B adalah kumpulan para aktivis yang sedang berdiskusi mengenai politk dan pekembangan kandidat mereka.

Penulis VS Editor



Karena saya senang dalam dunia tulis- menulis dan selalu gagal dalam menulis. Bukan presoalan bahwa saya tidak bisa menulis. Tapi lawan saya terlalu berat. Lawan yang saya maksud adalah Editor yang saya sampai sekarang belum pernah bertemu dengannya. Ini mungkin karena tempat tinggal saya pada Timur Indonesia, dan Editornya berada pada bahagian Barat Indonesia. Kami berdua tinggal berjauhuan. Hanya bisa bertemu dengannya melalui email. Dan selalu bertanya dan bertanya. Kalau saya menganggap bahwa mereka adalah penjahat bagi penulis. Mungkin saja. Karena bahasa mereka terlalu pendek tapi menyakitkan. Saya pernah mengalami pengalaman oleh beberapa penerbit. Dan di bawahnya terlampirkan nama mereka Editor. Siapa lagi yang selalu memeriksa naska saya kalau bukan mereka. Masih mending mereka memberikan jawaban. Adakalahnya mereka lupa atau mereka merasa bahwa tidak perlu di jawab lagi.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Sang Hafidz Dari Timur - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger